Salahsatu metode yang bisa digunakan untuk melakukan hal tersebut adalah dengan konsep RBV (Resource-based View of the Firm). Resource-based View of the Firm (RBV) Salah seorang penulis yang banyak membahas dan mempopulerkan paham Resource-based View of The Firm (RBV) adalah Barney (1991). RBV adalah sebuah acuan atau kerangka untuk
Pernyataantak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus. Analisis fundamental (bahasa Inggris: Fundamental analysis) adalah metode analisis perusahaan yang didasarkan pada faktor-faktor fundamental ekonomi suatu perusahaan termasuk sisi kinerja keuangan dan bisnis perusahaan. [1] Teknis ini menitik beratkan pada rasio finansial dan
BalancedScorecard (BSC) adalah metode pengukuran hasil kerja yang digunakan perusahaan atau biasa disebut dengan strategi menajemen. Balanced Scorecard dikembangkan oleh Drs. Robert Kaplan dari Harvard Business School dan David Norton pada awal tahun 1990. Tahukah Anda kalau aplikasi akuntansi online Jurnal by Mekari bisa memudahkan Anda
Pendakatanyang digunakan dalam pembangunan aplikasi adalah dengan pendekatan terstruktur dan menggunakan metode pengembangan sistem SDLC, sehingga dalam proses analisis dan desain sistem akan
Antosianinadalah pigmen larut dalam air yang secara alami dapat ditemukan pada berbagai jenis tumbuhan (Suardi, 2005). Indikator apa saja yang digunakan untuk mengukur asam dan basa? Kertas Lakmus. Indikator yang sering tersedia didalam sebuah laboratorium adalah kertas lakmus, disebakan karena jenis indikator ini lebih praktis serta juga
Penjualanyang sesuai dengan target bisa menjadi tolak ukur paling akurat untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu strategi bisnis. Tingkat profitabilitas perusahaan dan margin laba. Mengevaluasi margin laba adalah menghitung selisih nilai penjualan setelah dikurangi beberapa biaya operasional, kemudian dibagi dengan jumlah penjualan.
BerikutAdalah Penjelasannya. Proses forecast dalam bisnis adalah proses yang penting. Perusahaan melakukan prakiraan atau forecast bisnis untuk menentukan tujuan, target, dan rencana mereka untuk setiap periode baru, baik perencanaan triwulanan, tahunan, atau bahkan 2-5 tahun. Forecasting membantu manajer dan pemilik bisnis memandu strategi
BacaJuga: Ini Alasan Mengapa Bisnis Butuh Jasa Social Media. Indikator yang satu ini dapat membuat Anda mengukur tingkat kepuasan dari segi kuantitas komentar melalui pengelompokkan respon dan pertanyaan yang seringkali diajukan oleh para pengguna media sosial. Melalui indikator tersebut, Anda dapat dengan mudah menyusun FAQ (Frequently Asking
PengertianBalanced Scorecard. Balanced Scorecard adalah strategi manajemen untuk meningkatkan, mengidentifikasi, dan mengukur beberapa fungsi internal bisnis dan bagaimana hasil eksternal dari bisnis tersebut. Data yang digunakan dalam Balance Scorecard sangat penting untuk mendukung hasil kuantitatif untuk dipertimbangkan oleh manajerial
Keyperformance indicator (KPI) merupakan matrik atau indikator yang digunakan perusahaan untuk mengukur kinerja bisnis secara keseluruhan. Banyak bisnis juga menggunakan KPI untuk mengevaluasi pencapaian bisnis apakah sudah sesuai target yang telah ditentukan sebelumnya. Dari hasil evaluasi, bisnis dapat mengidentifikasi masalah pada strategi
rBPmp. Apa itu KPI Key Performance Indicator? Apa saja jenis, fungsi, dan cara merancang KPI yang baik? Berikut penjelasannya. Key Performance Indicator mempunyai fungsi penting dalam memastikan tujuan dari sebuah perusahaan. Indikator ini menunjukkan seberapa efektif perusahaan mencapai tujuan bisnis utama. Organisasi menggunakan KPI di berbagai tingkatan untuk mengevaluasi keberhasilan mereka dalam mencapai target. Ketika mengadopsi sebuah KPI dalam sebuah perusahaan, harus benar-benar melihat tujuan yang sudah ditetapkan. KPI atau Key Performance Indicator adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur dan menggambarkan efektivitas sebuah perusahaan dalam mencapai tujuan bisnis. Karakter KPI dalam perusahaan antara lain adalah sebagai ukuran non financial. Selain itu, Key Performance Indicator karyawan juga pastinya merupakan suatu alat yang sering digunakan regular measurements. Indikator ini diukur dalam suatu periode yaitu harian, mingguan, hingga bulanan. Hal ini juga seharusnya menjadi hal yang penting dan mendapatkan perhatian signifikan dari perusahaan. Jenis-Jenis KPI Key Performance Indicator Jenis-jenis Key Performance Indicator dibagi menjadi 2 yaitu financial dan non financial. Berikut adalah uraian lengkapnya 1. Key Performance Indicator Financial Jenis KPI Key Performance Indicator yang pertama adalah financial dimana merupakan salah satu indikator kinerja yang berkaitan dalam hal keuangan. Adapun contoh dari KPI financial antara lain laba kotor, laba bersih, margin laba kotor, marjin laba bersih, dan rasio lancar. Indikator finansial memperhitungkan seberapa jauh sebuah bisnis dalam perusahaan dapat bertahan jika mengalami kerugian secara tiba-tiba. 2. Key Performance Indicator Non Financial Jenis yang kedua adalah non financial di mana indikator ini secara tidak langsung akan mempengaruhi keuangan perusahaan. Adapun contoh dari KPI non financial antara lain perputaran tenaga kerja, matriks kepuasan pelanggan, rasio pelanggan berulang, dan juga pangsa pasar. Hal-hal tersebut sangat mempengaruhi naik turunnya perkembangan sebuah perusahaan. Baca juga Tips Agar Tidak Bosan Kerja dan Terhindar dari Burnout Metode untuk Merencanakan dan Mengimplementasikan KPI KPI Key Performance Indicator memang tidak dapat diputuskan dalam waktu yang singkat. Kamu harus benar-benar memperhatikan penggunaan efektivitas dari alat ini dengan tujuan perusahaan. Terdapat metode yang dikenal dengan sebutan SMART, sebagai proses perencanaan untuk mengimplementasikan KPI. Inilah penjelasan metode SMART dalam setiap poinnya Specific Metode yang pertama yaitu specific, dimana kamu harus mempunyai tujuan dan hasil yang jelas. Penulisan dan harapan mengenai tujuan atau hasil yang lebar sangat tidak direkomendasikan dalam hal ini. Fokuskan tujuanmu, dan spesifikkan keputusan yang akan dibuat. Dengan begitu, kamu pasti juga akan mudah dalam melihat hasil yang dicapai. Measurable Dalam pemilihan dan penerapan KPI, harus didasarkan pada metode measurable. Tujuan dan hasil yang ingin dicapai harus dapat dan mudah untuk diukur. Pemberlakuan perhitungan berdasarkan kualitas dan kuantitas. Kamu dapat menempatkan hubungan performa standar atau harapan dari performa yang ada. Achievable Metode yang ketiga yaitu achievable atau mudah dicapai. Kamu harus bisa menempatkan dan menerapkan KPIsebagai alat untuk mencapai tujuan perusahaan. Memang benar jika semua formulasi tujuan harus ada suatu tantangan. Namun, kamu juga dapat memperkirakan bagian mana saja yang dirasa dapat dan tidak dapat dicapai dalam tujuan yang sudah masuk rencana. Realistic Metode berikutnya sangat berkaitan erat dengan achievable. Metode realistic ini merupakan himbauan untuk menciptakan ide yang berorientasi pada hasil yang jelas. Jangan membuat perencanaan yang terlalu tinggi namun tidak ada kejelasan terkait hasil pencapaian. Tantangan memang harus ada, namun hal tersebut perlu dipikirkan agar tidak terjadi kerugian dalam perusahaan. Baca juga Tips Negosiasi Gaji Biar Saling Menguntungkan, Coba Sekarang! Time Sensitive Time sensitive merupakan salah satu metode penerapan yang juga perlu diperhatikan. Setiap tujuan dari perusahaan pasti sudah ada target waktu yang sudah direncanakan. Oleh karena itu, kamu harus dapat memperhitungkan capaian yang harus didapat dengan waktu yang sudah ditentukan. Dengan memperhatikan metode tersebut, kamu bisa menentukan KPI yang tepat. Bagaimana Merancang KPI Key Performance Indicator yang Baik? KPI Key Performance Indicator seringkali disebut-sebut sebagai metrik bisnis. Hal ini tentu saja salah dan tidak dapat dinyatakan akurat begitu saja. Banyak orang yang mengatakan bahwa menentukan KPI adalah sesuatu yang tidak mudah untuk dilakukan. Dengan adanya pernyataan itu, perhatikan tips untuk merancangnya yang baik dan benar. Mengidentifikasi Kinerja Bisnis yang Akan Diukur Dalam proses perancangan KPI, kamu perlu memahami proyek yang akan dijalankan oleh perusahaan. Dari sini, kamu dapat mengetahui arah dan tujuan bisnis secara jelas. Menetapkan Tolak Ukur Kinerja Perlu kamu ingat kembali jika tujuan dari KPI adalah untuk mengukur progres kinerja suatu bisnis dalam perusahaan. Oleh karena itu, kamu harus mengetahui target secara spesifik. Pikirkan target agar kinerja dapat diukur dengan seobjektif mungkin. Kamu juga diharuskan untuk memikirkan dan memperhitungkan apa saja yang akan menjadi tolak ukur berhasil tidaknya kemajuan kerja. Baca juga Cara Mengelola Benefit Selain Gaji untuk Karyawan Membandingkan Kinerja Masa Lalu dengan Saat Ini Selanjutnya adalah dengan membandingkan kinerja masa lalu dengan saat ini. Kamu memang diharuskan melakukan review untuk mendapatkan perbandingan. Dengan cara ini, kamu dapat mengetahui pergerakan dari keputusan yang akan diperbuat. Kamu juga dapat membandingkan dan berdiskusi dengan rekan kerja untuk mendapatkan perbandingan yang akurat. Merancang KPI Setelah kamu meninjau perbandingan kinerja maka mulailah untuk merancang KPI. Sesuaikan hasil dan jawaban dari langkah-langkah yang sudah kamu lakukan sesuai dengan tips di atas. Perhatikan hasil kinerja dan orientasi keberhasilan capaian perusahaan. Dengan begitu, kamu dapat dikatakan berhasil dan tepat dalam menentukan KPI. Key Performance Indicator memang salah satu alat yang sangat penting dalam perkembangan sebuah perusahaan. Perhatikan tips-tips yang sudah dijelaskan di atas agar penentuan KPI kamu tepat sasaran dengan tujuan perusahaan.
Perkembangan sebuah startup tidak hanya bisa dilihat dari banyaknya profit yang didapat. Ada tolak ukur lain yang juga penting untuk diketahui guna mengukur sejauh mana perkembangan sebuah startup. Bahkan jumlah pelanggan yang berhenti membayar biaya langganan juga bisa menjadi salah satu tolak ukur pertumbuhan atau justru kemunduran sebuah startup. Itulah kenapa setiap technopreneur perlu mengenal dan memahami metrics performance. Ada beberapa cara yang biasa digunakan untuk mengukur performa sebuah startup. Key metrics yang digunakan juga tidak selalu sama dan disesuaikan dengan startup itu sendiri. Ada startup yang key metrics-nya adalah penambahan jumlah sponsor, ada juga yang key metrics-nya jumlah download. Untuk lebih jelasnya, berikut performance metrics yang penting dari sebuah startup. Active User Daily/Weekly/Monthly Active user merupakan salah satu metric penting untuk sebuah startup yang dapat memberikan insight tentang jumlah user yang melakukan engagement terhadap produk atau layanan sebuah startup. Metrics ini pada dasarnya dapat dijadikan dasar untuk menghitung metrics startup lainnya, yaitu customer retention. Pengukuran metrics ini bisa harian, mingguan hingga bulanan. Dalam mengukur active users, Anda perlu merumuskan terlebih dahulu pengertian aktif’. Dari situ, maka Anda bisa menghitung berapa jumlah users yang sesuai dengan definisi yang sudah Anda tentukan. Customer Retention Meski akuisisi pelanggan baru itu penting, Anda tidak boleh melupakan pelanggan lama. Pelanggan yang loyal juga perlu diperhatikan. Untuk alasan inilah, peran metrics customer retention dibutuhkan. Dalam customer retention, hal-hal yang perlu diperhatikan diantaranya adalah intensitas interaksi pelanggan dengan bisnis Anda dan value yang mereka berikan kepada bisnis Anda. Di sini, Anda juga perlu mencari tahu kenapa pelanggan lama memilih berbisnis dengan Anda dibandingkan dengan kompetitor Anda. Net Promoter Score Net Promoter Score NPS pada dasarnya merupakan salah satu metrics utama untuk bisnis e-Commerce. NPS menjadi indikator seberapa banyak konsumen yang dimiliki sebuah startup mau merekomendasikan produk dan layanan Anda ke orang lain. NPS sendiri dapat menunjukan konsumen yang loyal dan memberikan prediksi tentang tingkah laku konsumen terhadap produk dan layanan sebuah startup. Tingkat NPS sendiri bisa menjadi indikasi tingkat kepuasan konsumen berdasarkan fakta bahwa ketika konsumen merasa senang dengan produk dan layanan Anda, mereka akan cenderung menceritakannya ke orang lain. Users & Transaction Growth Penambahan users dan peningkatan transaksi juga menjadi metrics penting bagi sebuah startup. Users growth akan memberikan jumlah rata-rata pertumbuhan orang-orang yang menggunakan produk dan layanan Anda. Sementara transaction growth memberikan jumlah rata-rata nilai transaksi yang terjadi dari produk dan layanan Anda. Kedua hal tersebut akan memberikan insight penting terkait seberapa banyak dan seberapa luas produk dan layanan Anda digunakan, serta seberapa besar nilai transaksi yang sudah dihasilkan produk dan layanan Anda. LTV Lifetime Value Berapa lama Anda mengharapkan setiap pelanggan tetap bersama Anda, inilah yang disebut dengan LTV atau lifetime value. Metrics performance ini kerap digunakan pada startup yang menggunakan modal bisnis subscription. Anda dapat menghitung nilai LTV dengan cara mengalikan jumlah pendapatan bulanan dari pelanggan yang ingin dihitung dengan rata-rata jumlah bulan mereka tetap bersama Anda. Untuk mendapatkan nilai LTV yang sebenarnya, Anda juga perlu memasukkan semua biaya yang terkait dengan pemeliharaan produk Anda. Di samping metrics di atas, sebenarnya masih ada metrics performance lainnya. Misalnya saja seperti viral coefficient, return of investment dan burn rate. Namun apapun metrics yang digunakan, tujuan metrics performance hanya ada satu, yakni menilai performa startup guna meramu langkah yang tepat untuk diambil selanjutnya. Karena itulah, menilai performa startup harus dilakukan secara berkala.
Mengenal KPI Key Performance Indicator Perusahaan Sistem manajemen kinerja dapat diukur menggunakan KPI Key Performance Indicator supaya memiliki tolok ukur kesuksesan yang baik pula. Bagaimana cara menentukan KPI perusahaan? Simak artikel Blog Mekari Jurnal! Kontrol dan evaluasi merupakan fungsi yang penting dalam manajemen untuk memastikan rencana kerja organisasi bisa berjalan dengan baik sehingga tujuan akhir organisasi bisa tercapai. Untuk bisa melakukan fungsi kontrol dan evaluasi dengan baik dibutuhkan sistem manajemen kinerja yang baik. Sistem manajemen kinerja yang baik harus bisa menggambarkan proses bisnis yang terjadi dalam organisasi secara keseluruhan. Sistem manajemen kinerja memuat ukuran-ukuran KPI key performance indicator yang merepresentasikan kinerja dari seluruhbagian organisasi dan keterkaitan yang ada antar bagian-bagian tersebut. Banyak perusahaan yang telah memiliki sistem manajemen kinerja namun hanya berisi ”list of KPIs” dan mengabaikan keterkaitan antar indikator. Dalam satu dekade terakhir berkembang sistem manajemen kinerja seperti Balanced Scorecard BSC yang berusaha mengakomodasi adanya keterkaitan antar indikator. Dalam BSC, keterkaitan antar indikator hanya dinyatakan secara kualitatif. Jika hubungan keterkaitan ini bisa dinyatakan secara kuantitatif, maka model pengukuran kinerja bia digunakan untuk tujuan yang lebih definitif dan spesifik, misalnya upaya perbaikan yang lebih spesifik, ataupun untuk memprediksi perilaku sistem di masa depan. Pengertian KPI KPI Key Performance Indicator adalah alat ukur yang menggambarkan efektivitas perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya. Perusahaan menggunakan KPI untuk mengukur kesuksesan pencapaian target mereka. Adapun beberapa karakteristik dari KPI yaitu Ukuran non finansial Ukuran yang sering digunakan regular measurements Ukuran yang diketahui oleh manajemen Semua orang yang ada di dalam suatu organisasi telah mengerti dan memahami KPI Tanggung jawab kepada individu dan tim Memiliki efek yang sangat signifikan Memiliki efek yang positif Key performance indicator diukur dalam periode harian, mingguan dan bulanan. KPI yang baik merupakan suatu hal yang penting dan terus menerus mendapat perhatian dari manajemen. Ketika seseorang menyimpang dari KPI, pihak manajemen dapat mengambil suatu keputusan dan memanggil orang yang bertanggung jawab. Baca Juga Tingkatkan Penjualan dengan Retargeting Ads Strategy Pengerian Key Performance Indicator Menurut Ahli Menurut Iveta 2012, Key Performance Indicator KPI adalah ukuran yang bersifat kuantitatif dan bertahap bagi perusahaan serta memiliki berbagai perspektif dan berbasiskan data konkret, dan menjadi titik awal penentuan tujuan dan penyusunan strategi organisasi. Menurut Warren 2011, Key Performance Indicator KPI merupakan sebuah pengukuran yang menilai bagaimana sebuah organisasi mengeksekusi visi strategisnya. Visi strategis yang dimaksud merujuk kepada bagaimana strategi organisasi secara interaktif terintegrasi dalam strategi organisasi secara menyeluruh. Menurut Parmenter 2007, mendefinisikan Key Performance Indicator KPI sebagai yang paling kritikal untuk kesuksesan organisasi pada kondisi sekarang dan di masa datang. Menurut Banerjee dan Buoti 2012, Key Performance Indicator KPI adalah ukuran berskala dan kuantitatif yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja organisasi dalam tujuan mencapai target organisasi. KPI juga digunakan untuk menentukan objektif yang terukur, melihat tren, dan mendukung pengambilan keputusan. Jenis-jenis Key Performance Indicator Pada dasarnya, indikator kinerja utama atau KPI dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu KPI Financial dan KPI Non-Financial. Key Performance Indicator Financial KPI Financial adalah indikator kinerja utama yang berkaitan dengan keuangan. Contoh KPI Finansial ini diantaranya adalah sebagai berikut KPI Laba Kotor Gross Profit, yaitu KPI yang mengukur jumlah uang yang tersisa dari pendapatan setelah dikurangi Harga Pokok Penjualan HPP. KPI Laba Bersih Net Profit, yaitu KPI yang mengukur jumlah uang yang tersisa dari pendapatan setelah dikurangi Harga Pokok Penjualan dan biaya-biaya bisnis lainnya seperti biaya bunga dan pajak. KPI Marjin Laba Kotor Gross Profit Margin, yaitu KPI yang mengukur nilai persentase yang diperoleh dengan membagi Laba Kotor dengan Pendapatan. KPI Marjin Laba Bersih Net Profit Margin, yaitu KPI yang mengukur nilai persentase yang diperoleh dengan membagi laba bersih berdasarkan pendapatannya. KPI Rasio Lancar Current Ratio, yaitu KPI yang mengukur kinerja keuangan neraca likuiditas dengan membagikan aktiva lancar current assets dengan kewajiban lancar current liabilities. Indikator ini memperkirakan seberapa baik suatu bisnis akan bertahan apabila mengalami penurunan secara tiba-tiba. Kelola keuangan perusahaan dengan menggunakan software akuntansi Mekari Jurnal. Dapatkan free trial gratis dengan menghubungi kami sekarang juga! Key Performance Indicator Non-Financial KPI Non-Financial adalah KPI yang tidak secara langsung mempengaruhi keuangan suatu perusahaan. Beberapa contoh KPI Non-Finansial yang dimaksud tersebut diantaranya seperti Perputaran Tenaga Kerja Manpower Turnover Matriks Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction Metrics Rasio Pelanggan Berulang terhadap Pelanggan Baru Repeat Customer to New Customer Ratio Pangsa Pasar Market Share Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Efektifitas KPI KPI hanya akan berguna jika ada tindak lanjut atas KPI itu sendiri, sering kali perusahaan mengadopsi KPI yang populer digunakan dalam suatu industri. Namun setelah itu bertanya-tanya mengapa KPI tersebut tidak merefleksikan kinerja perusahaan. Dalam mengembangkan strategi untuk menyusun KPI, tim Anda harus mulai dari melihat apa tujuan organisasi Anda, bagaimana Anda berencana untuk mencapainya dan siapa yang dapat mengambil tindakan berdasarkan informasi ini. Hal ini seharusnya merupakan proses berulang yang melibatkan masukan dari analysts, kepala bagian dan para manager. Setelah itu Anda akan mendapatkan pengertian yang lebih baik mengenai bagaimana KPI mengukur proses bisnis perusahaan Anda dan siapa yang dapat menindaklanjuti proses bisnis tersebut. Salah satu cara membuat KPI yang relevan adalah dengan kriteria SMART. Kata ini adalah singkatan dari specific, measurable, attainable, relevant, time-bound. Untuk penjelasan mengenai hal-hal tersebut, sebagai berikut Apakah tujuan perusahaan spesifik? Bisakah Anda mengukur pencapaian tujuan tersebut? Apakah tujuannya dapat dicapai? Apakah tujuan tersebut berkaitan dengan perusahaan? Berapa lama jangka waktu untuk mencapai tujuan tersebut? Penerapan Key Performance Indicator Terdapat 4 kriteria dasar yang harus dipenuhi sebelum suatu organisasi dapat menyatakan bahwa mereka telah mengimplementasikan KPI ke dalam aktivitas operasional, yaitu Kolaborasi antara karyawan, tim, supplier dan pelanggan Desentralisasi dari level manajemen sampai level operasional Integrasi atau keterkaitan antara ukuran, laporan dan tindakan Hubungan KPI dan strategi Untuk mengimplementasikan KPI, membutuhkan suatu proses sistem yang saling terkait, baik itu dari lingkungan organisasi sendiri seperti karyawan, manajer, pemegang saham dan dari pihak-pihak luar seperti pelanggan dan supplier. Begitu juga laporan yang harus tepat waktu, efisien, dan fokus terhadap peningkatan pengambilan keputusan. Ketika mengimplementasikan KPI, hal yang penting adalah mendefinisikan hasil/tujuan dari masing-masing KPI. Baca Juga Pentingnya Strategi Marketing Omnichannel untuk Bisnis Ritel Kesimpulan Mengembangkan KPI memerlukan waktu dan sumber daya perusahaan. Key Performance Indicator yang diukur adalah Indikator yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dengan mempertimbangkan strategi dan tujuan jangka pendek perusahaan. Misalnya, apabila penjualan perusahaan kita meningkat dengan memuaskan tetapi profitabilitas perusahaan tidak cukup untuk menyediakan dana untuk pertumbuhan bisnis, maka KPI yang hampir pasti untuk perusahaan kita adalah KPI Marjin Laba Bersih dan Marjin Laba Kotor. Hal ini bisa juga dilihat dari akuntansi perusahaan dagang yang tercatat pada perusahaan. Disatu sisi, jika profitabilitas sesuai dengan harapan, namun pertumbuhannya tidak secepat yang diharapkan maka kita dapat mempertimbangkan beberapa KPI non-finansial seperti KPI perputaran tenaga kerja, KPI kepuasan pelanggan ataupun rasio pelanggan berulang terhadap pelanggan baru.